Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko. Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang, Berdasarkan hal tersebut maka definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif. Tujuan MKU adalah: (1) meningkatkan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki, (2) meningkatkan pengetahuan kewira-usahaan mahasiswa baik dalam hal keilmuan maupun pengalaman berwirausaha, (3) meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan kalangan masyarakat di perusahaan, (4) memacu motivasi kewirausahaan mahasiswa yang berminat menjadi calon wirausaha, (5) membuka peluang untuk memperoleh pengalaman praktis kewirausahaan bagi dosen pembimbing mahasiswa, dan (6) menciptakan keterkaitan dan kesepadanan antara perguruan tinggi dengan usaha kecil dan menengah.
Cara membangkitkan minat dalam berwirausaha adalah dengan melihat keberhasilan orang lain dalam berwirausaha, dari hal ini kita bisa menumbuhkan minat kita dalam suatu usaha. Selain itu banyak hal lagi yang dapat kita lakukan seperti melakukan usaha yang sesuai dengan hobi kita, bila kita melakukan usaha berdasarkan hobi kita maka kesan kita tidak lah sedang melakukan usaha tetapi sedang menekuni hobi. Untuk membangkitkan motivasi kita untuk berwirausaha antara lainnya: a. Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. a. Memiliki Kreatifitas Tinggi, Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda. oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing).
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya Hambatan yang dihadapi dalam memulai wirausaha antara lain :
a. Kurangnya persiapan atau perencanaan.
Dalam suatu usaha bahwa perencanaan yang matang mutlak diperlukan, tanpa perencanaan yang baik mungkin kondisi tertentu akan sulit dihindari. Membuka usaha tertentu harus ada target yang hendak dicapai, strategi apa yang akan diterapkan, bagaimana mengantisipasi kemungkinan hambatan yang muncul secara tiba-tiba, serta cara atau strataegi untuk mengatasinya.
b. Kurang atau lemahnya pengetahuan yang kita miliki.
Jangan sekali-kali melakukan usaha tertentu tanpa pengetahuan yang memadai, resikonya terlalu besar dan mungkin kita akan membayar jauh lebih mahal, yakni ancaman kemandegan dan kegagalan usaha yang telah dirintis sementara modal dan pengorbanan yang sudah terlanjur besar.
c. Kurangnya sarana dan fasilitas usaha.
Sarana dan prasarana usaha merupakan faktor pendukung kegiatan usaha, terabaikannya kesiapan fasilitas atau instrumen dalam mendukung suatu usaha berupa modal, alat-alat produksi, lingkungan yang kondusif akan menghambat aspek produksi dan menurunkan daya saing termasuk kinerja para karyawan atau dengan kata lain menjadi faktor penting dan berpengaruh besar dalam mencapai sasaran atau tujuan dari usaha kita.
d. Kurang disiplin atau tidak konsisten dalam menjalankan usaha.
Dalam memulai suatu usaha atau untuk mencapai sesuatu harus dilakukan secara totalitas, penuh perhatian dan konsisten terhadap seluruh aspek yang mendukungnya, ketidakkonsistennya terhadap masalah yang dihadapi baik dalam pengambilan keputusan, melihat peluang pasar maupun mutu produk merupakan salah satu penyebab dari kebuntuan dan kegagalan suatu usaha.
Kondisi-kondisi tersebut merupakan sebagian dari penyebab suatu kemandegan usaha atau justru menimbulkan kegagalan usaha. Kekuatiran terjadinya kebuntuan dan kemandekan usaha merupakan kondisi alamiah yang bisa terjadi kepada siapa saja hendaknya disikapi secara wajar dan berupaya mengetahui permasalahannya untuk dicarikan jalan keluarnya, jiwa entrepreneur yang ada harus ditumbuh kembangkan jangan terkungkung pada kekuatiran tanpa adanya keberanian menjemput tantangan dalam berusaha.
Mengatasi Hambatan Yang Dihadapi
Sebagai modal agar kita bisa mengatasi kemandegan usaha, salah satu bekal yang harus dimiliki seorang entrepeneur adalah memiliki kemampuan dalam mengenali pasar potensial sebagai sasaran produknya. Penentuan segmen pasar ini menjadi penting karena dengan hal ini maka usaha akan bisa berjalan dengan lebih efektif (tepat sasaran), efisien (hemat) dan membuat orang akan mengingat perusahaan karena spesialisasi tersebut. Wirausahawan harus dapat memanfaatkan peluang pasar. Faktor-faktor yang ada kaitannya dengan menilai peluang-peluang pasar baru meliputi ; riset pasar, pengumpulan data dari berbagai sumber dan memilih lokasi bisnis.
- Riset pasar
Riset pasar dapat membuat keputusan pemasaran yang lebih baik dan bertujuan untuk mengumpulkan informasi dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu riset pasar dapat membantu untuk :
Menemukan pasar yang menguntungkan, Memilih produk yang dapat dijual, Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen, Meningkatkan teknik-teknik pemasaran, Merencanakan sasaran-sasaran yang realistik.
- Pengumpulan data dari berbagai sumber
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan observasi di lingkungan sekitar, dengan memahami trend kita dapat mendapatkan informasi tentang kebutuhan calon konsumen dan tentunya akan didapatkan juga gambaran pasar yang dapat menjadi target produk. Cara lainnya adalah dengan melakukan riset kecil yang didasarkan pada observasi pada pelaku-pelaku usaha lain sehingga dapat dibandingkan antara data dari objek satu dengan lainnya dan dapat ditarik kesimpulan akan kondisi usaha ataupun pasar sehingga wirausahawan dapat menentukan target pasar yang dibidik.
- Memilih lokasi bisnis
Lokasi tempat usaha menjadi pilihan krusial karena akan menentukan apakah bidang usaha yang dipilih daat berkembang dengan baik atau justru akan terpuruk. Produk yang diberikan suatu bidang usaha akan banyak dikenal bahkan diminati konsumen jika lokasi usaha terletak dekat dari lingkungan mereka. Penentuan lokasi bisnis ditentukan setelah pasar sasaran telah ditentukan agar efektif dan efisien.
Tujuan Kewirausahaan:
1.Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2.Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3.Membudayakan semangat sikap,perilaku,dan kemampuan kewirausahaan dikalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4.Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.
Manfaat Wirausaha:
1.Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan, sosial, sesuai, dengan kemampuan
2.Menambah daya tampung tenaga kerja,sehingga dapat mengurangi pengangguran
3.Memberi contoh bagaimanaharus bekerja keras tekun,tetapi tidak melupakan perintah agama
4.Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut diteladani
5.Sebagai generator pembangunan lingkungan pribadi, distribusi, pemeliharaan, lingkungan, dan kesejahteraan.


