Archive for 2010

General curriculum planing

Taba’s outline(1962:12) :

1. Diagnosis of needs
2. Formulation of objectives
3. Selection of content
4. Organization of content
5. Selection of learning experiences
6. Organization of learning experiences
7. Determination of what to evaluate, and the means to evaluate

Chapter 1 The fact finding stage

  • Key question: a) who are the learner? b) who are the teacher? c) why is the program necessary? d) where will the program be implemented? e) how will it be implemented?
  • Assembling data two basic data: collecting that appears in governmental and other institutional documents.
  • Patterns of language use in society : the role language of wider communication (LWC) in education, in the labor market, and in furthering the process of modernization.
  • The politicali and national context.

Chapter 2 The basis 4 curriculum n syllabus design

  • Affter fact-finding 1st, they use the information gathered in order to set broad policy: what are the significant, overall objectives of language program? 2st, the define the audience as fully as possible: is the a uniform group or the sub groups. 3st, they consider how the program can best be suited the particular system, community, or language course.
  • Surveying existing program include existing syllabus, textbooks, and other materials.
  • Curriculum components : 1) a behaviorist orientation (consider human species to be passive organism, reacting of to external, environmental stimuli) 2) a rational cognitive orientation (the human species to be sources the initiator of all acts). 3) humanistic orientation (each individual’s growth and development).

Chapter 3 goals become instructional plans

  • Curriculum goals tend to place emphasis one or another of dimensions of language content, process/ means, and product or outcomes.
  • Language content component in traditionally are language content, or structure, grammatical form etc. In language course include thematic (interest topics and themes use in target language) and situational (context within which the theme and the linguistic topics are present) content.
  • The process dimension, refers to how the instruction carried out and learning is achieved. Get result as 1) organitation of language content, 2) the role of teacher and learner in learning process. 3) the types of activities and tasks.
  • The product dimension, refers to specification of the expected outcomes of course of study.

Chapter 4 developed on Communicative goals

  • Communicative curriculum draws from 3 major areas: a view of nature of language as seen by sociolinguistics, a cognitively based view of language learning, and a humanistic approach in education.
  • Sociocultural view, communicative competent entails knowing not only the language code or the form of language but also what to say to whom and how to say it appropriated in any given content.

Chapther 5 the scope of comm.. syllabus

  • In language content, the shift has been marked by enlargement in the scope of entire are. The process zone has been emphasized through attention global, cognitive, and creative practices that call as workouts. The product area has reflected re-emphasized interest in the language skill especially reading and writing.
  • Not only content but also function and not replaces old method.
  • Old method, based on structural, grammatical. Communicative method, how should language learn, analytic (process in learning language).
  • Expanded: content area (-semantic grammatical categories, -functional categories, -themes)
  • Expanded: process area (-cognitive, -creative, -global workouts)
  • Expanded: product area (-skill emphasis, -learner needs, -learner autonomy)
  • Workouts are activities which enhance the learner overall acquisition process. Ex: operations/transformation, warm-up/relaxers, theater games ect.

Chapter 6 content

  • To integrate the various elements of expanded content is present linguistic form systematically to enable learners to express the basic notions of lg, use the communicative content o allow learners to interact within a wide range of CL function, use a variety of text-types both in the oral and written form.

Chapter 7 process

  • The materials include of the learner needs, the sociocultural aspects need to be cast quite different from the traditional approach to grammar.
  • The holistic of workouts (such as warm-up, improvisation, simulation, and socio-drama) and role play (construct in sociology in various classification)
  • Role play consist of: the situation, the role, and the useful expression. Advised to 1) avoid putting old wine in new bottles. 2) provide a focus. 3) provide preparation. 4) decide: playing self or other? 5) provide motivation . 6) consider cross-culture implications. 7) provide a follow up.

Chapter 8 product

  • From the theory to practice model;
  • in reaching skill concern on element:
  • a. reading strategy, textual analysis, second language learner-reader characteristics. Mention skimming and scanning, guessing and predicting.
  • b. Designer tasks: 1. Workout that bring about interaction with the text, 2. Providing a variety of materials o read, 3. Selecting texts appropriate for L2 learner readers.
  • c. Effective reading materials provide exercise which help learners find characteristics of the writing itself.

Chapter 9 the link between syllabus and audience

  • Writing for local (non-commercial-sponsored project. should be familiar with the needs of learner, age, level proficiency, degree mortification, cultural learning style, etc )or wider audience (commercial SP, the difficult can be ignored is age, cos children are not the same as adult learners. The most important factor is not knowing the curriculum or syllabus, let alone the objectives of the audience. ). The issue is about the culturally bound elements.
  • Finding the publisher to product can be a governmental agency, an educational institution, or a publisher, perhaps combination of the three.
  • Team of writing : a. An idealized team and team that totally responsible that their own project part.

read more

KOMUNIKATOR

Adalah pihak yang mengirim pesan kepada khalayak. Oleh karena itu komunikator biasa disebut pengirim, sumber / source atau encoder.

Syarat Menjadi Seorang Komunikator :
·Mengenal diri sendiri
·Kepercayaan
·Daya Tarik
·Kekuatan

PESAN (KODE VERBAL DAN NONVERBAL)

Dalam memberikan pesan dalam proses komunikasi. kita tidak bisa melepaskan diri dari apa yang disebut simbol dan kode karena pesan terdiri dari atas rangkaian simbol dan kode. Simbol adalah lambang yang memiliki suatu objek.
Kode adalah seperangkat simbol yang telah disusun secara sistematis dan teratur sehingga memiliki arti.

Kode Verbal
Dalam pemakaiannya menggunakan bahasa. Bahasa adalah seperangkat kata yang telah disusun secara berstruktur sehingga menjadi himpunan kalimat yang mengandung arti.

Kode Nonvebal
Manusia dalam berkomunikasi selain memakai kode verbal juga memakai kode nonverbal. Kode nonverbal biasa disebut bahasa isyarat atau bahasa diam (silent language). Kode nonverbal biasa dibagi menjadi beberapa bentuk :
·Kinetik (ditunjukan oleh gerakan badan)
·Gerakan Mata
·Sentuhan
·Diam
·Postur tubuh
·Kedekatan dan ruang
·Artifak dan visualisasi
·Warna
·Waktu
·Bunyi
·Bau
Penyusunan pesan ada bersifat informatif yang lebih menekankan pada perluasan wawasan dan kesadaran khalayak.
Penyusunan pesan yang bersifat persuasif memiliki tujuan untuk mengubah persepsi, sikap dan pendapat khalayak.

MEDIA

Alat atau sarana yang digunakan unutk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.
Dalam hal ini Media digolongkan menjadi :

·Media Antarpribadi
·Media Kelompok
·Media Publik
·Media Massa.

GANGGUAN DAN RINTANGAN KOMUNIKASI

Gangguan pada Komunikasi :
1.Gangguan teknis
2.Gangguan sistematik dan psikologis
3.Rintangan fisik
4.Rintangan status
5.Rintangan kerangka berfikir
6.Rintangan budaya

Hambatan-Hambatan Komunikasi
1. Berkomunikasi sesuai tingkatan bahasa para pendengarnya.
Seorang pedagang makanan yang hanya lulusan SMA tentunya akan kesulitan mengerti pembicaraan seorang sarjana teknik yang berbicara menggunakan istilah-istilah tekniknya.

2. Mengerti keinginan arah pembicaraan dari para pendengarnya.
Sekelompok remaja Mahasiswa tentunya wajar jika tidak tertarik pada pembicaraan mengenai permasalahan bagaimana merawat dan mendidik balita yang disampaikan seorang ibu rumah tangga.

3. Mengerti kelas sosial para pendengarnya.
Sekelompok petani didesa tentunya tidak mengerti dan tidak tertarik pada pembicaraan seorang pialang mengenai perdagangan saham.

4. Memahami latar belakang serta nilai-nilai yang dipegang teguh para pendengarnya.

KHALAYAK
Disebut juga sebagai penerima pesan. Dalam berkomunikasi, khalayak adalah salah satu peran yang paling penting. Khalayak bisa berupa Individu, Kelompok, atau Masyarakat.
Aspek yang harus diketahui oleh komunikator menyangkut khalayak adalah :

· Aspek sosiodemografik
· Aspek profil psikologis
· Aspek perilaku khalayak.

PERKEMBANGAN TERAKHIR ILMU KOMUNIKASI
Sekarang ini perkembangan ilmu komunikasi terjadi semakin cepat dan pesat di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Karena ilmu komuikasi adalah ilmu yang dianggap penting bagi semua orang, karena tanpa komunikasi kita tidak dapat melakukan dan melanjutkan kehidupan sekarang dan yang akan datang

read more

Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu :

Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan.

Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.

Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.

Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai)

Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktuPesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.

Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta. komunikasi Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.

Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik

Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.

Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya
semakin efektiflah komunikasi Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.

Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.

Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.

Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.

Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.

read more

Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko. Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang, Berdasarkan hal tersebut maka definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif. Tujuan MKU adalah: (1) meningkatkan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki, (2) meningkatkan pengetahuan kewira-usahaan mahasiswa baik dalam hal keilmuan maupun pengalaman berwirausaha, (3) meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan kalangan masyarakat di perusahaan, (4) memacu motivasi kewirausahaan mahasiswa yang berminat menjadi calon wirausaha, (5) membuka peluang untuk memperoleh pengalaman praktis kewirausahaan bagi dosen pembimbing mahasiswa, dan (6) menciptakan keterkaitan dan kesepadanan antara perguruan tinggi dengan usaha kecil dan menengah.
Cara membangkitkan minat dalam berwirausaha adalah dengan melihat keberhasilan orang lain dalam berwirausaha, dari hal ini kita bisa menumbuhkan minat kita dalam suatu usaha. Selain itu banyak hal lagi yang dapat kita lakukan seperti melakukan usaha yang sesuai dengan hobi kita, bila kita melakukan usaha berdasarkan hobi kita maka kesan kita tidak lah sedang melakukan usaha tetapi sedang menekuni hobi. Untuk membangkitkan motivasi kita untuk berwirausaha antara lainnya: a. Selalu Perspektif
Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. a. Memiliki Kreatifitas Tinggi, Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda. oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing).
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya Hambatan yang dihadapi dalam memulai wirausaha antara lain :
a. Kurangnya persiapan atau perencanaan.
Dalam suatu usaha bahwa perencanaan yang matang mutlak diperlukan, tanpa perencanaan yang baik mungkin kondisi tertentu akan sulit dihindari. Membuka usaha tertentu harus ada target yang hendak dicapai, strategi apa yang akan diterapkan, bagaimana mengantisipasi kemungkinan hambatan yang muncul secara tiba-tiba, serta cara atau strataegi untuk mengatasinya.
b. Kurang atau lemahnya pengetahuan yang kita miliki.
Jangan sekali-kali melakukan usaha tertentu tanpa pengetahuan yang memadai, resikonya terlalu besar dan mungkin kita akan membayar jauh lebih mahal, yakni ancaman kemandegan dan kegagalan usaha yang telah dirintis sementara modal dan pengorbanan yang sudah terlanjur besar.
c. Kurangnya sarana dan fasilitas usaha.
Sarana dan prasarana usaha merupakan faktor pendukung kegiatan usaha, terabaikannya kesiapan fasilitas atau instrumen dalam mendukung suatu usaha berupa modal, alat-alat produksi, lingkungan yang kondusif akan menghambat aspek produksi dan menurunkan daya saing termasuk kinerja para karyawan atau dengan kata lain menjadi faktor penting dan berpengaruh besar dalam mencapai sasaran atau tujuan dari usaha kita.
d. Kurang disiplin atau tidak konsisten dalam menjalankan usaha.
Dalam memulai suatu usaha atau untuk mencapai sesuatu harus dilakukan secara totalitas, penuh perhatian dan konsisten terhadap seluruh aspek yang mendukungnya, ketidakkonsistennya terhadap masalah yang dihadapi baik dalam pengambilan keputusan, melihat peluang pasar maupun mutu produk merupakan salah satu penyebab dari kebuntuan dan kegagalan suatu usaha.
Kondisi-kondisi tersebut merupakan sebagian dari penyebab suatu kemandegan usaha atau justru menimbulkan kegagalan usaha. Kekuatiran terjadinya kebuntuan dan kemandekan usaha merupakan kondisi alamiah yang bisa terjadi kepada siapa saja hendaknya disikapi secara wajar dan berupaya mengetahui permasalahannya untuk dicarikan jalan keluarnya, jiwa entrepreneur yang ada harus ditumbuh kembangkan jangan terkungkung pada kekuatiran tanpa adanya keberanian menjemput tantangan dalam berusaha.
Mengatasi Hambatan Yang Dihadapi
Sebagai modal agar kita bisa mengatasi kemandegan usaha, salah satu bekal yang harus dimiliki seorang entrepeneur adalah memiliki kemampuan dalam mengenali pasar potensial sebagai sasaran produknya. Penentuan segmen pasar ini menjadi penting karena dengan hal ini maka usaha akan bisa berjalan dengan lebih efektif (tepat sasaran), efisien (hemat) dan membuat orang akan mengingat perusahaan karena spesialisasi tersebut. Wirausahawan harus dapat memanfaatkan peluang pasar. Faktor-faktor yang ada kaitannya dengan menilai peluang-peluang pasar baru meliputi ; riset pasar, pengumpulan data dari berbagai sumber dan memilih lokasi bisnis.
- Riset pasar
Riset pasar dapat membuat keputusan pemasaran yang lebih baik dan bertujuan untuk mengumpulkan informasi dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu riset pasar dapat membantu untuk :
Menemukan pasar yang menguntungkan, Memilih produk yang dapat dijual, Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen, Meningkatkan teknik-teknik pemasaran, Merencanakan sasaran-sasaran yang realistik.
- Pengumpulan data dari berbagai sumber
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan observasi di lingkungan sekitar, dengan memahami trend kita dapat mendapatkan informasi tentang kebutuhan calon konsumen dan tentunya akan didapatkan juga gambaran pasar yang dapat menjadi target produk. Cara lainnya adalah dengan melakukan riset kecil yang didasarkan pada observasi pada pelaku-pelaku usaha lain sehingga dapat dibandingkan antara data dari objek satu dengan lainnya dan dapat ditarik kesimpulan akan kondisi usaha ataupun pasar sehingga wirausahawan dapat menentukan target pasar yang dibidik.
- Memilih lokasi bisnis
Lokasi tempat usaha menjadi pilihan krusial karena akan menentukan apakah bidang usaha yang dipilih daat berkembang dengan baik atau justru akan terpuruk. Produk yang diberikan suatu bidang usaha akan banyak dikenal bahkan diminati konsumen jika lokasi usaha terletak dekat dari lingkungan mereka. Penentuan lokasi bisnis ditentukan setelah pasar sasaran telah ditentukan agar efektif dan efisien.
Tujuan Kewirausahaan:
1.Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2.Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3.Membudayakan semangat sikap,perilaku,dan kemampuan kewirausahaan dikalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4.Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.
Manfaat Wirausaha:
1.Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan, sosial, sesuai, dengan kemampuan
2.Menambah daya tampung tenaga kerja,sehingga dapat mengurangi pengangguran
3.Memberi contoh bagaimanaharus bekerja keras tekun,tetapi tidak melupakan perintah agama
4.Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut diteladani
5.Sebagai generator pembangunan lingkungan pribadi, distribusi, pemeliharaan, lingkungan, dan kesejahteraan.

read more

gelap..
gelap..
bising..
bising..

read more

KOMUNIKASI


WAKTU: 1 Sesi @ 90 menit


TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Peserta memahami pentingnya komunikasi dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai perawat dan bidan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Peserta dapat mengidentifikasi proses komunikasi
2. Peserta dapat mengidentifikasikan bentuk-bentuk komunikasi
3. Peserta dapat melakukan komunikasi dengan baik.

MATERI

1. Pengertian Komunikasi
2. Tujuan Komunikasi
3. Proses dan Dasar Komunikasi
4. Jenis dan Bentuk Komunikasi
5. Hambatan Komunikasi

METODA

1. Kuliah Singkat
2. Curah Pendapat
3. Kerja Kelompok
4. Diskusi Pleno

RENCANA PEMBELAJARAN


SESI I
BAGIAN A
Topik

Metoda
Waktu :

:
: Pemahaman proses komunikasi untuk meningkatkan pelayanan Perawat dan Bidan
Kuliah singkat
30 menit

BAGIAN B
Topik
Metoda
Waktu :
:
: Diskusi Kelompok
Kerja Kelompok
30 menit

BAGIAN C
Metoda
Waktu :
: Presentasi Hasil Diskusi
30 menit


















MATERI KOMUNIKASI



PENDAHULUAN

Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain dilingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain dilingkungannya adalah komunikasi baik secara verbal maupun non verbal ( bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa).

DEFINISI

Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.

Beberapa definisi komunikasi adalah:
1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis, 1981).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)
5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).

TUJUAN KOMUNIKASI

Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain

PROSES KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :

Pengirim pesan , penerima pesan dan pesan

Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada skema dibawah ini :























Diagram 1 : Proses Komunikasi

1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.

Materi pesan dapat berupa :
a. Informasi
b. Ajakan
c. Rencana kerja
d. Pertanyaan dan sebagainya


2. Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.

3. Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.

4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.

5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim

6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.

DASAR KOMUNIKASI
Komunikasi mempunyai dasar sebagai berikut: Niat, Minat, Pandangan, Lekat, Libat.
Niat menyangkut :
 Apa yang akan disampaikan
 Siapa sasarannya
 Apa yang akan dicapai
 Kapan akan disampaikan
Minat, ada dua factor yang mempengaruhi yaitu:
• Faktor obyektif : merupakan rangsang yang kita terima
• Faktor subyektif : merupakan faktor yang menyangkut diri si penerima stimulus
Pandangan, merupakan makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran, menafsirkan informasi yang diterima tergantung pada pendidikan, pekerjaan, pengalaman dan kerangka pikir seseorang.
Lekat, merupakan informasi yang disimpan oleh si penerima.
Libat, merupakan keterlibatan panca indera sebanyak-banyaknya.

JENIS KOMUNIKASI

Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok
Jenis komunikasi terdiri dari:
1. Komunikasi verbal dengan kata-kata
2. Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh

1. Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;
a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.

2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.
Yang termasuk komunikasi non verbal :
a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress







BENTUK KOMUNIKASI

Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk :

1. Bentuk Komunikasi berdasarkan
a. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat.
Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita.

A-------------------B



b. Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll.
Contoh : “ Buanglah sampah pada tempatnya


2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :
a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus :
Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
Bentuk gambar yang baik
Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)

b. Komunikasi kelompok
Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.

Perawat-----   ------Pengunjung puskesmas

c. Komunikasi perorangan.
Adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.

Perawat-----   ------Pasien


3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :

a. Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya radio.
A ------------------ B

b. Komunikasi timbal balik.
Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik

HAMBATAN KOMUNIKASI

1. Hambatan dari Proses Komunikasi
• Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
• Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
• Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
• Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
• Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
• Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima

4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

PENUGASAN

1. Kelas dibagi menjadi empat (4) kelompok
2. Masing-masing kelompok memilih ketua kelompok.
3. Ketua kelompok menugaskan anggota kelompoknya untuk berpasang-pasangan. Masing-masing menanyakan kepada pasangannya tentang :
- Keluarga (anak, istri/suami dll)
- Pendidikan
- Tempat kerja
- Rencana masa depan, termasuk rencana yang berkaitan dengan SPMKK dan tidak boleh dibuat catatan.
4. Setelah itu saling bergantian (10 menit).
5. Setelah itu masuk dalam kelompok kecil dan menceritakan apa yang dia peroleh dari pasangannya (pasangannya tidak boleh berkomentar sebelum selesai penyampaian).
6. Setelah selesai baru diklarifikasi oleh yang bersangkutan (YBS).
7. Terakhir diskusikan apa yang dapat anda peroleh dari permainan diatas
8. Catatan untuk fasilitator :
- Metoda ini untuk melihat :
a. Apakah seseorang dapat menjadi seorang pendengar yang baik
b. Apakah seseorang dapat menyampaikan informasi dengan jelas
- Setelah itu sampaikan “10 Ciri-Ciri Pendengar yang Baik” (lihat.ppt)

KESIMPULAN

Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima. Komunikasi adalah suatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar sebagai berikut; niat, minat, pandangan, lekat, libat. Dalam proses komunikasi kita juga harus ingat bahwa ada hambatan yaitu baik dari pengirim, saluran, penerima dan umpan balik serta hambatan fisik dan psikologis.

Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non verbal, komunikasi verbal meliputi kata-kata yang diucapkan atau tertulis, sedangkan komunikasi non verbal meliputi bahasa tubuh. Menurut bentuk komunikasi, ada yang disebut komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah berarti sebuah pesan dikirim dari pengirim ke penerima tanpa ada umpan balik. Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Komunikasi berdasarkan besarnya sasaran terdiri dari komunikasi massa, komunikasi kelompok, dan komunikasi perorangan. Sedangkan komunikasi berdasarkan arah pesan terbagi atas; komunikasi satu arah dan komunikasi timbal balik.

EVALUASI
1. Sebutkan tiga pengertian komunikasi yang anda ketahui !
2. Sebutkan tujuan komunikasi !
3. Jelaskan proses komunikasi !
4. Jelaskan komunikasi non verbal yang mempengaruhi isi pesan yang disampaikan!
5. Sebutkan faktor penghambat dalam berkomunikasi.

KEPUSTAKAAN

Ann Marriner,Tomey, Guide to Nursing management and Leadership, Mosby year book Inc 1996

Elaine.L.Monica, Kepemimpinan dan Management Keperawatan ,pendekatan berdasarkan pengalaman, Penerbit buku kedokteran EGC 1998

Roger. B. Ellis Robert,J Gates and Neil kenwarthy, Interpersonal communication in Nursing Theory and Practice, Churcill Livingstone, 1995

read more

KOMUNIKASI
1. Bentuk-bentuk komunikasi:
a. Komunikasi Persona. Komunikasi Intrapersona: proses komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang Contoh: Seseorang sedang duduk menyendiri merenungi nasibnya, secara fisik ia diam saja seperti tidak melakukan komunikasi, tetapi di dalam dirinya berlangsung proses komunikasi dengan dirinya sendiri. Komunikasi Antarpersona: proses komunikasi yang berlangsung antara individu satu dengan individu lain. Contoh: Seseorang bertemu dengan teman lama kemudian saling bertukar cerita, berbagi
b. Komunikasi Kelompok: proses komunikasi yang berlangsung pada suatu kelompok manusia ? Komunikasi Kelompok Kecil: proses komunikasi yang berlangsung dan dimungkinkan terjadi dialogis Contoh: ceramah, diskusi panel, simposium, forum, seminar, kuliah? Komunikasi Kelompok Besar: proses komunikasi yang berlangsung dan tidak dimungkinkan terjadi dialogis Contoh: kampanye, rapat raksasa, demonstrasi mahasiswa
c. Komunikasi Massa: jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Contoh: pers (surat kabar, tabloid, dll.), radio, televisi, film
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Komunikasi adalah suatu tindakan di mana seseorang memberikan atau menerima dari orang lain informasi tentang kebutuhan, keinginan, persepsi, pengetahuan atau kondisi afektif. Komunikasi dapat bersifat sengaja maupun tidak disengaja, dapat menyangkut sinyal-sinyal kovensional maupun tidak konvensional, dan dapat terjadi lewat modus lisan maupun lain-lainnya.
Jadi, kalau ada dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.
Percakapan bisa dikatakan komunikatif apabila keduanya mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.
Komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yaitu agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain.
Komunikasi menurut para ahli, adalah
-Menurut Bernard Berelson, komunikasi merupakan transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan mengunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik dan sebagainya.
-Menurut Carl I.Hovland, komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan).
-Menurut Everett M. Rogers, komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
-Menurut Laswell, komunikasi pada dasanya merupakan pada prosesnya, siapa mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dengan pengaruh bagaimana.
A. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang mengunakan lisan. Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang sangat efisien yang memberikan kesempatan berlangsungnya penularan informasi kompleks dari seseorang kepada orang lain.
Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal mengunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Konsekuensinya, kata-kata adalah abstraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang mewakili kata-kata itu.
Menurut Larry L. Barker, bahasa memiliki tiga fungsi :
Penamaan (naming atau labeling)
Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
Interaksi
Fungsi interaksi menekankan berbagai gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.
Transmisi informasi
Melalui bahasa informasi dapat disampaikan kepada orang lain. Setiap hari kita menerima informasi. Keistimewaan bahasa sebagai sarana tranmisi informasi yang lintas-waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
Hubungan Komunikasi dengan Komunikasi Verbal
Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu. Seperti orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan lain sebagainya. Tidak semua kata yang tersedia untuk menunjuk suatu objek. Satu kata hanya mewakili realitas, tetapi bukan realitas itu sendiri. Dengan demikian, kata bersifat parsial, tidak melukiskan sesuatu secara eksak. Oleh karena itu, ada kalanya kita sulit menamai suatu objek. Pesan verbal sering digunakan untuk menerangkan sesuatu yang bersifat faktual-deskriptif-rasional.
Komunikasi verbal juga berfungsi untuk mengendalikan lingkungan dan memudahkan berkomunikasi dengan orang lain dan berbagi pengalaman serta pengetahuan dengan mereka. Bahkan komunikasi itu terjadi dengan tidak sengaja. Bisa saja sesuai dengan isi hati atau perasaannya. Mungkin dengan tidak sengaja seseorang itu menulis sesuatu yang terasa dalam hatinya.
Jika kita hidup didunia ini tanpa berkomunikasi, maka dunia ini akan hampa. Setiap hari manusia pasti melakukan komunikasi, salah satu komunikasi yang dilakukan manusia yaitu komunikasi verbal Hubungkan antara komunikasi dengan verbal sangat kuat. Komunikasi itu sangat beragam. Setiap hari manusia pasti melakukan bercakap-cakap, dan menulis. Seorang manusia akan merasa tidak hidup jika tidak melakukan berkomunikasi.
. Dengan adanya komunikasi suatu masalah yang besar dapat dipecahkan dengan cara bermusyawarah. Jika kita bertemu dengan se
Komunikasi verbal terlihat pada proses encoding-transmisi informasi-decoding - feedback. Proses encoding aktivitas awal komunikator merumuskan isi informasinya ke dalam satu ragam bahasa lalu penyebaran pesan/ amanat/ informasi kepada komunikan untuk ditafsirkan sehingga isi informasi dimengerti. Akhirnya oleh komunikan direspons berupa jawaban yaitu umpan balik.
Pada komunikasi verbal memungkinkan untuk terjadinya umpan-balik antara komunikator dengan komunikan itu sangat besar. Sehingga pesan yang diterima oleh komunikan lebih jelas dan langsung dimengerti.
B. Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang mengunakan isyarat, sikap badan, ekspresi wajah. Komunikasi yang tidak dilengkapi dengan berbagai tambahan seperti yang terjadi pada percakapan telpon, akan menyulitkan dalam penginterpretasian dan pengertian.
Komunikasi non verbal atau lebih diartikan sebagai komunikasi bahasa tubuh merupakan alat komunikasi yang tidak kalah pentingnya bahkan banyak dimanfaatkan dalam berkomunikasi pada dunia modern saat ini.
Hubungan Komunikasi dengan Komunikasi Non-Verbal
Pesan-pesan non-verbal sangat berpangaruh dalam komunikasi. Sebagaimana kata-kata, kebanyakkan isyarat non-verbal juga tidak universal, melainkan terikat oleh budaya, jadi dipelajari, bukan bawaan. Namun ada, sedikit saja isyarat non-verbal merupakan bawaan. Kita semua lahir dan mengetahui bagaimana tersenyum. Namun, kebanyakan ahli sepakat bahwa dimana, kapan, dan kepada siapa kita menunjukkan emosi ini dipelajari, dan karenanya dipengaruhi oleh konteks dan budaya.
Perilaku non-verbal bersifat spontan, ambigu, sering berlangsung cepat, dan diluar kesadaran dan kendali. Pada komunikasi non-verbal, banyak digunakan tanda-tanda yang tidak jelas. Seperti bentuk ekspresi wajah tertentu bisa berarti penangungan rasa sakit, namun bisa berarti pula kegembiraan yang luar biasa.
Dalam suatu budaya terdapat variasi bahasa non-verbal, misalnya bahasa tubuh, bergantung pada jenis kelamin, agama, usia, pekerjaan, pendidikan, kelas sosial, tingkat ekonomi, lokasi geografis, dan lain sebgainya.
Non-verbal merupakan penekanan dari verbal. Telah diucapkan juga diperkuat dengan bantuan gerak tubuh. Komunikasi dengan komunikasi non-verbal sangat berpengaruh. Jika dalam menyampaikan sesuatu susah untuk dimengerti maka diperkuat dengan isyarat. Agar pesan yang disampaikan mudah dimengerti dan langsung diterima oleh audience.
Komunikasi non-verbal bisa dikatakan komunikasi yang paling jujur. Misalnya dengan ekspresi wajah, akan terlihat isi hati atau perasaan seseorang itu bagaimana. Walaupun orang itu berkata tidak. Pesan non-verbal itu susah untuk dikendalikan, namun komunikasi non-verbal itu terjadi di luar kesadaran.
Binatang berkomunikasi dengan cara-cara non-verbal, yaitu dengan mengunakan indera penciuman, sentuhan, penglihatan, dan pendengaran, pada manusia, sebagian terbesar komunikasi berlangsung dengan cara-cara yang verbal, namun kita juga tidak kehilangan kemampuan untuk mengunakan komunikasi non-verbal yang memainkan sejumlah fungsi.

read more

hari kamis.. besok tepat'na da acara wisuda an.. di kampu Q..
yah.. sebenerna lumayan seneng sih.. coz.. dengan gtu pasti acara MID Semester jadi ditunda.. yah walaupun cuma 1 hari jadilah.. cuma da acara seh.. emh.. itu acara tugas KWU.. kami se kelas di suruh buat something untuk... bsa di jual.. yah gto deh bahasa'na..he3xxx
emh..tadi waktu dah kelar microteaching Ade.. temen sekelas Q.. bilang katana kta..kelompok Q.. bsok kumpul di pelataran GSG>>(gedung serba guna) ncari Stand buat jualan.. nah ini yang buat Q suka.. tapi,, jangan seneng dlu.. coz.. yang dijual tuh yang buat illfeel.. masak jual gorengan n.. dengan modal iyuran @5000 se orang .. please deh.. bisa g di bayangi.. huft.. ne seh cuma.. siasat buat nglepas tanggung jawab.. yah masalah mahasiswa clasic banget ya......
huft.. tuh buget segitu dapet apa cbo.. mana gorengan lgi.. enakan Q abizin ajah.. kurang kayak na ya.. he3xx
let we see.. cox kyak apa.. emh.. not too bad.. he3xx

read more

sesirat cahaya terpancar dari timur...
membesit angan ku.. apakah ini pertanda dari surga..
ukft......
langkah ini, langkah kosong, tanpa beban..
tanpa beban bukan, ini bukan lagi beban tapi..
ini seonggok rasa yang sudah membusuk seiring masa..
aku tlah.. bosan dengan ini lagi..
bosan ku mengunung.. melebihi gunung merapi..
merapi oh tidak ini bukan merapi mungkin krakatau atau merbabu..
ufth.. sebesar apapun..toh tidak ada yang peduli..
mereka hanya peduli dengan menuntut dan menuntut apa yang mereka anggap sebagai hak mereka..
apa hak mereka.. sebenarnya hak mereka hanya satu.. menunggu..
menunggu.. menunggu.. dan menunggu..

read more

Wisata Lumpur Lapindo Akan Diwujudkan
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyatakan usul Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadikan areal lumpur Lapindo sebagai kawasan wisata geologi sangat mungkin diwujudkan.

"Sangat mungkin. Sekarang saja sudah banyak yang datang," kata Saifullah di sela-sela acara syukuran Gerakan Pemuda Ansor atas suksesnya muktamar NU di Jakarta, Kamis.

Hanya saja, lanjut Saifullah yang juga ketua umum GP Ansor itu, usul tersebut belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat.

"Situasinya masih `crowded`, juga belum diketahui kapan (semburan lumpur) berhenti," katanya.

Dikatakannya, usul Presiden Yudhoyono tentunya perlu dibicarakan dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah kabupaten Sidoarjo.

Sebagai potensi wisata, lanjut Saifullah, "lautan" lumpur tersebut memang memiliki daya tarik yang nantinya bisa saja dikelola sebagai bagian dari paket wisata Jawa Timur bersama-sama Gunung Bromo, situs Majapahit dan lainnya.

Menurut Saifullah, jika areal lumpur terealisasi sebagai kawasan wisata, masyarakat sekitar tentu tidak akan keberatan, apalagi tidak jauh dari lokasi juga terdapat sentra industri kerajinan kulit yang selama ini sudah menjadi salah satu tujuan wisata.

Usul Presiden Yudhoyono itu sempat menimbulkan kontroversi mengingat hak-hak warga korban lumpur belum terpenuhi sepenuhnya.

Pemerintah sendiri memberikan waktu kepada PT Lapindo Brantas Inc untuk menyelesaikan pemberian ganti rugi kepada warga pemilik tanah yang menjadi korban lumpur hingga 2012.
(S024/R009)

read more

huft....
dah jam segine..
ne jam na yang kecepetan pa Q na yang kecepetan ngrasain idup...
tugas numpuk... g da satu pun yang kelar.. aadex...ru kelar UN..
cewek ge sakit... huft....
mana coba yang kudu di urus..
yah.. ikutin ajah..lah.. step by step.. klar..2.. smua na..

read more

My Sunday’s

Well. My Sunday spent to relaxing and clean my bedroom or play games all day, lazy, sleep all day, walk to the beach looking for a new atmosphere that can restore my mind is saturated, filled with a task that many college professors and do not forget to demand a lot of thoughts my financial condition.

Sunday morning, 05:30 o'clock wake up morning after morning prayers over me and my three friends jogging to kualo beach, the road has seen many of the walkers in the morning, we ran until the end of the bridge kualo the beach. Pretty tired, too, after a short break we menyusurin beach, huft .. its fresh morning air beach, some sailors were cast seen their boats. A satisfied smile on their faces, seemed to catch enough fish to feed their families.

Tired pingir beach road, we looked for the shop to buy some drinks. Well there is no preparation basis, we have only 4000 rupiah. He3xx .. emh .. be four aqua pretty cool .. can refresh our throat.

As I spent feeling tired jogging, we sat resting on the beach see the waves and a peaceful atmosphere, refresh heart. It was noon so we decided to go home. Goodbye my week of fun.

read more